Perwajahan kami saat Sasana Warga Umbulmartani dua tahun lampau itu kurang lebihnya demikian dari poto @ngopidimana.yk.


Buka pertama, kami menggelar bayar suka-suka selama sebulan penuh. Menu makanannya full prasmanan dibawah supervisi @revanggatwin. Sampai kemudian beliau dapat project di Papua bersama kementerian Desa.


Satu tahunnya kami peringati dengan Sasana Warga I lewat bagi bagi kopi kampung selama sepekan. Satu persembahan kami ucapan terimakasih telah diterima sebagai bagian warga kampung Umbulmartani.


Di tahun kedua ini, Sasana Warga II kami gelar selama setengah bulan penuh dengan tajuk Rana Nayana Bujana. Dua tahun beli dua dapat tiga!


Untuk tahun ketiga apa yang akan kami bagikan buat warga kerep dolan? Nantikan ya...


Jargon kami begitu kami pindah di Kaki Merapi, Februari 2019


Bulan depan, di hampir akhir bulan, 22/2 nanti kami genap 3 tahun hadir di Umbulmartani. Tempat ke empat kami setelah Pingit, Gorongan, dan Palagan.


Banyak pertanyaan tentang pilihan kami menepi di kaki merapi, jawaban paling sering kami lontarkan adalah seloroh soal kisah Airlangga. Walaupun sebenarnya di Umbulmartani kurun dua tahun ini di sepanjang jalan menuju @dongengkopi sudah mulai muncul kedai kedai baru. Kejadian yang serupa saat kami di Gorongan, awal pertama di Jalan Wahid Hasyim bagian utara, kawan jualan kopi ya hanya Burjo. Garda terdepan lini penjualan kopi sobek.

Renggo Darsono, Sang Juru Cerita Dongeng Kopi Sejati


Tanggal kali pertama kami buka di tikungan sebelum jembatan kali kuning, ditandai dengan sasana warga. Tajuk mengundang segenap handal taulan bertandang. Tema yang kami semat "Selaksa cerita lagi dari kaki merapi". Sebuah tema bahwa akan ada sepuluh ribu lagi cerita lahir dari cangkir cangkir yang kami sajikan. Sepuluh ribu lagi kawan baru lantaran pertautan dari kaki merapi.

Lokasi Peta Dongeng Kopi yang sekarang. Ada di Desa Umbulmartani, Kaki Merapi


Peringatan tiga tahun nanti akan kami bikin beberapa seremoni kecil berupa promo untuk segenap warga sekalian. Nantikan ya 😉


Dongeng Kopi Hadir Menyisir Pelanggan di Sunday Morning UGM

Hampir tiga tahun sepertinya sunday morning UGM Yogyakarta tidak beroperasi semenjak pandemi menghampiri ini negri.


Dulu, hari Minggu adalah hari mengasong @dongengkopi di kawasan lembah UGM.


Bersiap selepas subuh selesai jelang Ashar di tiap pekannya. Via @pantjaldja.ja kami menyapa warga @kerepdol.an yang tak sempat tandang ke kedai. Sekaligus lapangan bagi jebolan @kelasseduh untuk berhadap hadapan dengan permintaan secangkir kopi, menambah jam terbang, menyesap pengalaman. Kadang kami bertemu kawan baru di jalan antara selokan mataram dan lembah ini dan menjelma menjelma jadi akrab, berkunjung rutin di kedai, lantas merembet kemana mana.


Salah satunya itu perjumpaan dengan mbak @yuning_solo. Militansinya membangun pasar @indomilk di Jogja, kami satu saksi melalui perkenalan awal di sunmor UGM saat mengasong.


Uci, Bagas, Bram, Budi, Bagus, Cita, Clara, Hani, Anton juga sedikit nama yang kami kenal dari Armada bergerak kopi patjal yang diawaki @farisnorhalim dkk dan segera jadi warga kerepdolan. Rutin tandang berulang sampai sekarang.


Kira kira kapan ya sunmor UGM bisa beroperasi lagi? Rindu jajan cilok, bakwan kawi sarapan nasi liwet sama es doger nih 😄



Aneka Pilihan Kopi Bungkus Dongeng Kopi 

Pendidikan Moral Pancasila diuji secara materi itu saat situasi seperti ini. Belum tentu yang nilainya bagus di rapor maupun di ujian akhir secara praktik taat asas.


Beberapa waktu ini kami mulai titip jual kemasan kopi ekonomis harga hemat di beberapa kerabat kedai kopi, toko kelontong, serta jejaring toko daring.


Tentu tidak semua bisa menerima. Tetapi tak sedikit juga yang dengan tangan terbuka dengan riang gembira menyediakan sejengkal ruang penampang kopi bungkus kami. Meski belum tentu habis terjual, kami senang sebab masih bertemu orang yang dalam situasi sulit tidak berpikir perut sendiri. Cari selamat sendiri.


Pengamal Pendidikan Moral Pancasila yang nyata salah satunya selain bisa dititip juali itu tanda tandanya juga melarisi yang ada di rak pajang @dongengkopi.


Kamu salah satunya juga golongan itu kan?

 

Dongeng Kopi, Kisah Pencuri Kopi 

Empat pencuri kopi legendaris dalam sejarah, satunya adalah seorang sufi bernama Baba Budan, sedang yang tiga adalah Tentara.


Semuanya perwira. Betapa kopi jadi barang yang benar benar berharga, sebab bukan prajurit atau kopral yang tangannya berlumur kotor melainkan orang orang kelompok tinggi dalam struktur kepangkatan militer.


Dua dari angkatan laut yakni Admiral Pieter Van De Broecke, Kapten Gabriel Mathieu de Clieu, satu tentara lagi yang turut serta masuk dalam daftar pencuri kopi bernama Letnan Kolonel Francisco de Mello Palhetta.

Dongeng Kopi: Francisco de Melho Palhetta


Palhetta berhasil mencuri bibit kopi dari Guyana Prancis dengan pintu masuk diplomatik dalam misi penyelesaian sengketa perbatasan antara Guyana Perancis, dengan Guyana Belanda.


Dimana itu Guyana?

Kereta Api, Memungkinkan Distribusi Dongeng Kopi


Kawasan Guyana dahulu dikuasai oleh lima negara penjajah yaitu Perancis, Spanyol, Inggris, Belanda dan Portugal. Guyana Spanyol sekarang menjadi bagian dari negara Venezuela, Guyana Belanda menjadi Suriname, Guyana Portugal menjadi otoritas Brasil, sedang Guyana Inggris jadi negara Guyana dan Guyana Prancis namanya tetap menjadi nama yang sama.


Berada di kawasan pesisir utara Amerika Selatan, Guyana sangat subur dengan hutan tropis dan sumber air berlimpah, udaranya beriklim panas dan lembab sehingga tak heran wilayah yang semula satu ini diperebutkan lima negara penjelajah untuk dijadikan koloni.

Cerita Dongeng Kopi dituangkan dalam dinding juga


Di @dongengkopi cerita itu sempat kami abadikan pada tembok di Gorongan. Cerita dari perayu ulung yang dimulai dari bunga, lantas membikin dunia terjaga bersama kopi Brasil. Kopi yang banyak beredar di dunia.

Memainkan Wayang di Dongeng Kopi

Ibarat kisah dalam pewayangan cerita yang sedang sama sama kita saksikan di Negri Gabon tujuh tahun ini barangkali sedang di lakon Petruk dadi Ratu.


Maka untuk mengakhiri situasi perlu dibanyakin joged, dibanyakin nyanyi, dibanyakin ngopi dan gojekan supaya Petruk kembali tidak semena mena mau menang sendiri. Seperti yang dilakukan Bagong dan Gareng di warita hilangnya Jamus Kalimasada.


Jumat Sabtu Minggu ini kan pada libur to, mari ngopi dan gojekan di Umbulmartani 

Menikmati di Dongeng Kopi
Menikmati Kopi di Dongeng Kopi bersama Sari Buah tumbuk
Sejak abad 16, ragam menu kedai kopi sudah banyak pilihan. Cokelat panas, minuman olahan susu, dan beberapa lain menu khas kedai tercatat mulai dari Procope di Perancis, Florian di Venesia, Greco di Italia, Reggio di New York serta Fazil Bey di Turki ada untuk bersanding dengan si anggur Arab. Selain teh juga tentunya, kedai kopi menjadi ruang bersosialisasi semua kalangan. Sehingga musti terakomodasi seleranya. Sampai sekarang, jamak bila penggemar coklat, penggemar susu kocok, penggemar sari buah tumbuk, tidak merasa terkucil saat duduk bersama di kedai kopi. Sebab bila kedai kopi hanya menyaji kopi saja, barangkali pengunjungnya menjadi sangat tunggal. Tidak majemuk. Walau kopi tetap dominan menjadi pemuncak penjualan. Jadi kalau ngajak ngopi di @dongengkopi temenmu pesan soda bianglala, ya ndak perlu sakit hati, siapa tahu doi pagi & siang ambang batas kafein sudah semampai to, ...